Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap kendaraan listrik cukup tinggi. Tercatat, sebanyak masing-masing 59,1% responden berminat memiliki mobil listrik dan 64,8% responden berminat memiliki motor listrik.
Namun sayangnya, survei itu juga menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa penggunaan kendaraan listrik sebagai moda transportasi, baik pribadi maupun umum, belum menjadi hal yang mendesak. Persentasenya responden yang menyatakan mobil listrik belum mendesak mencapai 78,4%.
Hal tersebut karena terdapat beberapa kekurangan dari kendaraan listrik. Survei itu menyebutkan, di antaranya kendaraan listrik memiliki jarak tempuh lebih pendek dibandingkan kendaraan BBM, sulit menemukan stasiun pengisian listrik, hingga waktu pengisian daya yang relatif lama.
Sementara itu, hanya ada 15,2% yang mengatakan bahwa penggunaan kendaraan listrik sebagai moda transportasi, baik pribadi maupun umum, merupakan hal yang sudah mendesak. Sisanya, 6,4% responden mengatakan tidak tahu.
Adapun survei ini dilakukan melalui wawancara via telepon terhadap 504 responden berusia minimal 17 tahun dari 34 provinsi. Survei yang dilakukan pada 5-9 April 2022 ini menggunakan metode random sampling sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Tingkat kepercayaan pada survei ini sebesar 95% dan margin of error sebesar ± 4,37%.
(Baca: Banyak Orang Ingin Beli Kendaraan Listrik karena Isu Lingkungan)