Laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan, volume pengiriman smartphone global mencapai 1,2 miliar unit, turun 11,3% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pada periode tersebut, tiga merek smartphone asal Tiongkok mencatatkan penurunan paling tajam. Di antaranya Vivo, Oppo, dan Xiaomi.
Secara rinci, pengiriman smartphone Vivo turun 22,8% (yoy) dari 128,3 juta unit menjadi 99 juta unit pada 2022. Lalu, pengiriman smartphone Oppo mengalami kontraksi 22,7% (yoy) dari 133,6 juta unit menjadi 103,3 juta unit.
Kemudian, Xiaomi mencatatkan pengiriman smartphone miliknya turun 19,8% (yoy) dari 191 juta unit menjadi 153,1 juta unit.
Sebaliknya, penurunan pengiriman smartphone Apple dan Samsung merupakan yang terendah secara global pada tahun lalu. Merek asal Amerika Serikat dan Korea Selatan itu masing-masing mengalami penurunan 4% dan 4,1% (yoy). Adapun merek-merek smartphone lainnya juga mengalami kontraksi 9,1%.
Direktur riset tim Worldwide Tracker IDC Nabila Popal mengatakan, penurunan itu terjadi akibat melemahnya permintaan smartphone, sementara persediaan masih tinggi. Akibatnya, vendor pun mengurangi pengiriman secara drastis.
Di samping itu, menurut Nabila, menurunnya pengiriman smartphone global dipengaruhi oleh laju inflasi serta meningkatnya kekhawatiran ekonomi makro secara global sehingga menghambat belanja konsumen.
Nabila memprediksi, para vendor bakal lebih berhati-hati dalam menyiapkan persediaan smartphone tahun ini. Sebab, mereka akan memikirkan kembali portofolio perangkat atau smartphone terbaru mereka pada 2023.
“Namun, dengan catatan positif, konsumen dapat menemukan penawaran tukar tambah yang lebih dermawan dan promosi yang berlanjut hingga tahun 2023 karena pasar akan memikirkan metode baru untuk mendorong peningkatan dan menjual lebih banyak perangkat, khususnya model kelas atas,” ujar Nabila dikutip dari siaran pers, Rabu (25/1/2023).
(Baca: Meski Pengiriman Smartphone Lesu, Apple Masih Terlaris)