Asosiasi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menganalisis tingkat penetrasi dan kontribusi internet di pulau-pulau besar Indonesia pada awal 2024.
Hasilnya, Jawa menjadi pulau dengan tingkat penetrasi dan kontribusi tertinggi dibandingkan dengan lima pulau besar lainnya. Rinciannya, penetrasi mencapai 83,64% dan kontribusi sebesar 57,82%.
Kemudian ada Sumatera dengan penetrasi sebesar 77,34% dan kontribusi 20,69%.
Setelahnya ada Kalimantan dengan penetrasi lebih tinggi sedikit dari Sumatera, yakni 77,42%. Sayangnya, kontribusi pulau ini baru 6,12%.
Selanjutnya, Bali dan Nusa Tenggara dengan penetrasi 71,80%. Namun, kontribusinya hanya 5,12%.
Lalu ada dua pulau lain, di antaranya Sulawesi dengan penetrasi 68,35% dan kontribusi 6,47%, serta Maluku-Papua dengan penetrasi 69,91% dan kontribusi 3,79%.
Secara umum, tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 79,5% dari total penduduk pada awal 2024.
Jumlah itu setara 221.563.479 jiwa dari total populasi Indonesia yang sebesar 278.696.200 jiwa pada 2023.
Tingkat penetrasi 2024 naik 1,31% atau 6 juta kenaikan pengguna dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar 78,19% pada 2023.
Berdasarkan gendernya, tingkat penetrasi internet lebih tinggi terjadi pada laki-laki, sebesar 87,6%. Kontribusi atau penggunaannya sebesar 50,9%.
Sementara tingkat penetrasi internet perempuan sebesar 85,5% dan kontribusinya sebesar 49,1%.
Berdasarkan kelompok generasi, milenial mengalami penetrasi internet paling tinggi, yakni 93,17% pada 2024. Namun kontribusinya sebesar 30,62%.
Angka kontribusi milenial masih kalah dengan gen Z. Rinciannya, penetrasi internet gen Z sebesar 87,02% tetapi kontribusinya 34,40%.
Sisanya ada gen X dengan penetrasi 83,69% dan kontribusi 18,98%; baby boomers penetrasi 60,52% dan kontribusi 6,58%; post-gen Z penetrasi 48,10% dan kontribusi 9,17; serta pre-boomer penetrasi 32% dan kontribusi 0,24%.
Adapun acuan kelahirannya, yakni post gen Z setelah kelahiran 2013; gen Z 1997-2012; milenial 1981-1996; gen X 1965-1980; baby boomers 1946-1964; pre-boomer sebelum 1945.
(Baca juga: Individu Pengguna Internet Global Tembus 5,35 Miliar pada Januari 2024)