Menurut riset lembaga konsultan pemasaran yang berbasis di India, RedSeer, nilai transaksi dompet digital atau e-wallet di Indonesia diproyeksikan dapat mencapai US$70,1 miliar pada 2025. Nilai ini mencakup 55% dari total nilai transaksi e-wallet di kawasan Asia Pasifik.
Pada 2020 nilai transaksi e-wallet Indonesia tercatat sebesar US$17,8 miliar. RedSeer pun menilai tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) e-wallet Indonesia bisa mencapai 31,5% sampai 2025.
RedSeer memproyeksikan nilai transaksinya mencapai US$28 miliar pada 2021, US$30,8 miliar pada 2022, US$40,5 miliar pada 2023, dan US$53,3 miliar pada 2024.
RedSeer optimis bahwa pandemi Covid-19 akan mempercepat adopsi pembayaran digital. Pertumbuhan e-wallet hingga 2025 ini juga diprediksi akan didukung oleh e-commerce dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berpindah ke dalam jaringan (daring).
Pasar e-commerce di Indonesia juga diperkirakan meningkat hingga US$137,5 miliar pada 2025. Nilai ini mencakup 60% dari total nilai transaksi di Asia Pasifik.
(Baca Juga: Nilai Transaksi E-Commerce Indonesia Diperkirakan Capai US$137,5 Miliar pada 2025)