Menurut hasil survei Norton, ada berbagai jenis penipuan yang umum terjadi dalam kencan online. Hal ini tercatat dalam laporan 2025 Norton Cyber Safety Insight Report Global Result: Online Dating.
Norton menemukan, kasus yang paling banyak dialami responden adalah romance scams atau penipuan berkedok asmara.
Dalam kasus ini pelaku berusaha membangun hubungan romantis dengan korbannya. Setelah hubungan terjalin, pelaku akan meminta uang dengan berbagai alasan, seperti biaya pengobatan, perjalanan, visa, atau masalah keuangan lainnya. Hal ini pernah dialami 37% responden.
Kemudian 37% responden pernah mengalami catfishing atau penggunaan identitas palsu.
Ada pula kasus penggunaan foto palsu (23%), situs kencan palsu (19%), dan penipuan bermodus sugar daddy atau sugar baby (19%) di mana pelakunya menjanjikan uang kepada korban untuk mendapatkan hubungan romantis.
Berikutnya ada sextortion atau pemerasan dengan ancaman penyebaran foto/video seksual korban (17%), serta kasus pelaku yang berpura-pura sakit untuk mendapat perhatian atau keuntungan lain dari korban (15%).
Norton juga menemukan, satu dari empat pengguna layanan kencan online pernah menjadi sasaran penipuan. Menurut Director of Scam Research Norton, Leyla Bilge, temuan ini menekankan perlunya kehati-hatian.
"Contoh tanda bahaya dalam kencan online adalah orang yang menghindari panggilan video atau telepon, ketidaksesuaian profil dengan bio dan pesan, ada upaya untuk mempercepat hubungan emosional, atau meminta rincian informasi pribadi terlalu cepat,” kata Bilge dalam laporan Norton.
Norton melakukan survei ini secara online pada Desember 2024, dengan melibatkan 12.024 responden berusia 18 tahun ke atas yang tersebar di 12 negara.
(Baca: Deretan Aplikasi Kencan Online Paling Banyak Diunduh Secara Global 2023, Tinder Juaranya)