Presiden Prabowo Subianto menargetkan pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita Indonesia meningkat selama era kepemimpinannya.
Hal ini tercatat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 12 Tahun 2025.
(Baca: Pendapatan Nasional Bruto per Kapita Indonesia 2014-2023)
GNI adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat pendapatan dan kesejahteraan penduduk suatu negara.
Menurut data Bank Dunia, pada 2023 Indonesia memiliki GNI senilai US$4.810 per kapita.
Kemudian dalam RPJMN pemerintah menargetkan GNI naik menjadi US$5.410 per kapita pada 2025, dan mencapai US$8.000 per kapita pada 2029.
Jika dihitung secara persentase, target GNI per kapita pada akhir era Prabowo tahun 2029 meningkat sekitar 66% dibanding 2023.
Adapun seandainya target itu tercapai, pada 2029 Indonesia masih tergolong sebagai negara berpendapatan menengah-atas.
Berikut rincian kelompok pendapatan negara berdasarkan klasifikasi GNI per kapita dari Bank Dunia pada 2025:
- Negara berpendapatan tinggi: GNI di atas US$14.005 per kapita
- Negara berpendapatan menengah-atas: GNI US$4.516—US$14.005 per kapita
- Negara berpendapatan menengah-bawah: GNI US$1.146—US$4.515 per kapita
- Negara berpendapatan rendah: GNI US$1.145 per kapita atau kurang
(Baca: Negara Berpendapatan Tinggi dan Menengah di ASEAN 2023)