Sebagian konsumen Indonesia berencana mengurangi belanja pada bulan puasa tahun ini. Hal ini terlihat dari laporan survei Populix yang bertajuk Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025.
Menurut laporan tersebut, pada Ramadan tahun-tahun sebelumnya sebanyak 90% responden biasa membeli produk makanan dan minuman.
Namun, yang berencana tetap membeli produk tersebut pada Ramadan 2025 turun menjadi 87%.
Kemudian 78% responden sebelumnya biasa belanja pakaian dan barang-barang fesyen. Tapi, yang berencana tetap belanja produk ini turun menjadi 55%.
"Meskipun tetap menjadi prioritas utama setiap Ramadan, tahun ini pembelian produk fesyen diprediksi akan turun drastis," tulis Populix dalam laporannya.
Penurunan serupa terjadi pada jenis produk lain, seperti perabotan rumah tangga, barang elektronik, kendaraan bermotor, serta tanah dan bangunan dengan proporsi seperti terlihat pada grafik.
"Oleh karena itu, bisnis harus menawarkan penawaran menarik, seperti potongan harga atau bundling, untuk menarik minat beli konsumen yang kini lebih cermat dalam mengelola pengeluaran," kata Populix.
Populix menggelar survei ini secara online pada 6-9 Desember 2024 terhadap 1.119 responden. Responden terdiri dari 51% perempuan dan 49% laki-laki.
Berdasarkan agamanya, 89% responden beragama Islam, 7% Protestan, 3% Katolik, 1% Hindu, dan 1% Buddha.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (77%), diikuti Pulau Sumatra (13%), dan pulau-pulau lainnya (10%). Responden didominasi oleh kelompok usia 17-25 tahun (36%) dan usia 26-30 tahun (24%).
(Baca: Ini Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat RI untuk Belanja Fesyen)