Banyak orang biasa merayakan momen Natal dengan saling memberi hadiah atau tukar kado. Adapun menurut survei Ipsos, kado Natal yang paling banyak disukai adalah pakaian.
Dari sekitar 10.000 responden yang disurvei, 45% ingin kado Natal berupa pakaian atau produk fashion, baik untuk dirinya sendiri atau untuk diberikan ke orang lain.
Banyak juga responden yang ingin kado Natal berupa mainan, produk kecantikan, makanan, kartu hadiah (gift card), perangkat elektronik, buku, atau furnitur/perabotan rumah dengan persentase seperti terlihat pada grafik.
Ipsos menemukan 85% responden merasa antusias dalam menyambut perayaan Natal 2022. Namun, ada banyak juga yang merasa cemas karena Natal tahun ini dibayangi tekanan inflasi.
Sebanyak 87% responden merasa tertekan karena kenaikan harga, dan 55% merasa lebih stres dibanding tahun lalu. Kemudian 47% responden menyatakan inflasi sangat memengaruhi keputusan belanja mereka, sedangkan yang tidak terpengaruh inflasi hanya 43%.
Sekalipun begitu, Ipsos melihat secara umum antusiasme responden untuk menyambut perayaan Natal masih sangat baik.
"Meski ada berbagai alasan untuk cemas, masih banyak responden yang bersemangat untuk merayakan liburan, mengunjungi rumah teman dan keluarga, berbelanja di mal, bahkan membantu mereka yang kurang beruntung," kata Ipsos dalam laporan Holiday Shopping 2022 yang dirilis Jumat (2/12/2022).
"Ini adalah peluang untuk pelaku usaha ritel, bagaimana membangkitkan semangat liburan para konsumen dengan memberi penawaran terbaik," lanjutnya.
Ipsos melakukan survei ini kepada sekitar 10.000 orang yang tersebar di 12 negara, yaitu Amerika Serikat, Brasil, Chile, Australia, Filipina, Singapura, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Rumania.
(Baca: Kondisi Ekonomi 2023 Bakal Makin Berat? Ini Pandangan Warga Global)