Memilih produk makanan yang halal merupakan hal yang sangat penting bagi konsumen muslim di Indonesia. Sebelum membeli, konsumen akan mencari tahu produknya melalui sumber informasi tertentu.
Berdasarkan hail survei Populix, mayoritas atau 29% responden mengatakan sumber yang paling berpengaruh bagi mereka saat membeli produk makanan halal adalah rekomendasi dari teman atau keluarga.
“Konsumen muslim menganggap promosi dari mulut ke mulut dari lingkaran terdekat mereka sebagai faktor yang paling berpengaruh saat membeli produk makanan (halal),” demikian dikutip dari laporan bertajuk Insight and Customer Perspective of Halal Industry in Indonesia.
Kemudian, iklan dari media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, hingga TikTok juga menjadi sumber yang berpengaruh bagi konsumen muslim tanah air saat membeli produk makanan halal. Persentasenya mencapai 14%.
Ada pula responden yang percaya pada toko yang dilihat secara langsung (13%), mencari ulasan di situs internet mengenai produk makanan tersebut (10%). Kemudian, dari rekomendasi influencer atau selebgram (10%), mencoba produk yang dibeli dari toko (7%), dan melihat toko menyediakan pengantaran produk (7%).
Di sisi lain, responden yang terpengaruh membeli produk makanan halal karena melihat akun media sosial toko, iklan di internet, media cetak, maupun billboard atau banner hanya sedikit seperti terlihat pada grafik di atas.
Adapun survei itu juga menunjukkan bahwa mayoritas atau 93% responden mengatakan pencantuman logo halal pada produk makanan merupakan hal yang penting. Sehingga, ini menjadi pertimbangan utama konsumen muslim saat membeli sebuah produk.
Survei ini dilakukan melalui aplikasi Populix pada Maret 2023 terhadap 1.014 responden muslim di seluruh Indonesia. Mayoritas responden adalah pekerja dengan status ekonomi kelas menengah.
(Baca: Logo Halal Jadi Pertimbangan Utama Konsumen Muslim RI Saat Membeli Produk Makanan)