Survei Indikator: Hanya 62,9% Publik yang Puas ke Jokowi

Politik

Lite

Dimas Jarot Bayu 09/02/2021 10:40 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 62,9% masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Angka tersebut merupakan yang terendah sejak April 2016 lalu.

Kepuasan Publik terhadap Kinerja Presiden

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei Indikator: Hanya 62,9% Publik yang Puas ke Jokowi

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Kepuasan Publik terhadap Kinerja Presiden

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, sebanyak 62,9% masyarakat mengaku puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rinciannya, 57,8% responden yang merasa cukup puas dengan kinerja Jokowi. Sebanyak 5,1% merasa sangat puas.

Persentase masyarakat yang mengaku puas dengan kinerja Jokowi semakin menurun. Bahkan, angkanya merupakan yang terendah sejak April 2016 lalu.

(Baca: Survei LSI: Kinerja Pemerintahan Jokowi Cegah Korupsi Stagnan)

Adapun, orang yang kurang puas dengan kinerja Jokowi meningkat menjadi 33%. Sebanyak 2,6% responden mengaku tidak puas sama sekali. Sementara, 1,4% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei via telepon terhadap 1.200 responden pada 1-3 Februari 2021. Survei menggunakan metode simple random sampling dengan tingkat toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi