Survei LSI: Kinerja Pemerintahan Jokowi Cegah Korupsi Stagnan

Politik

Lite

Dimas Jarot Bayu 08/12/2020 13:31 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Sebanyak 43% masyarakat Indonesia menilai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mencegah korupsi tak berubah dalam setahun terakhir.

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei LSI: Kinerja Pemerintahan Jokowi Cegah Korupsi Stagnan

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Penilaian terhadap Kinerja Pemerintah

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat, mayoritas masyarakat Indonesia menilai kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mencegah korupsi tak berubah dalam setahun terakhir. Ada 37% responden yang menyatakan hal tersebut.

Sebanyak 28% responden menyatakan kinerja pemerintah dalam mencegah korupsi semakin baik. Sedangkan, 26% responden menyatakan kinerja pemerintah dalam mencegah korupsi semakin buruk. Sisa responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

(Baca: Tempat Pelayanan Publik Lekat dengan Korupsi)

Adapun, 43% responden menyatakan bahwa kinerja pemerintah menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi tak berubah. Sebanyak 22% responden menyatakan kinerja pemerintah di bidang tersebut semakin baik.

Sementara, 27% responden justru menilai kinerja pemerintah dalam menegakkan hukum terhadap pelaku korupsi semakin buruk. Sisanya sebesar 8% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei LSI dilakukan pada 2.000 responden dengan metode random simple sampling sepanjang 29 November sampai 3 Desember. Adapun tingkat toleransi kesalahan (margin of error) survei ini sebesar 2,2%.

Editor : Muhammad Ahsan Ridhoi