Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, tren kepuasan terhadap kinerja demokrasi Indonesia mencapai 71,8% pada periode survei 29 Januari-5 Februari 2024.
Kepuasan itu terdiri atas opsi sangat puas sebesar 2,5% dan cukup puas sebanyak 69,3%.
Sementara itu, responden yang tidak puas mencapai 25,5%. Riciannya, tidak puas sama sekali sebesar 2,3% dan kurang puas sebesar 23,2%.
Adapun responden yang memilih opsi tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ) sebanyak 2,7%.
Jika dilihat tren kepuasannya, yakni sangat puas dan cukup puas, angkanya mengalami penurunan selama tiga periode survei dalam dua tahun terakhir.
Pada Agustus 2023, tingkat kepuasan sempat menyentuh 77,7%. Angkanya kemudian turun menjadi 72,5% pada April 2023, turun lagi menjadi 71,9% pada Agustus 2023, dan menjadi 71,8% pada Februari 2024.
Angka kepuasan demokrasi sempat jeblok menjadi 49,5% pada Mei 2020 dan 53% pada Februari 2021. Capaian keduanya itu menjadi yang terendah selama periode survei enam tahun terakhir.
Survei LSI melibatkan 1.220 responden warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan pada 29 Januari-5 Februari 2024.
Sampel dipilih dengan metode multistage random samping. Toleransi kesalahan atau margin of error sampel sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95% asumsi simple random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara.
(Baca juga: Survei LSI Jelang Pencoblosan: Prabowo-Gibran Tembus 51,9%)