Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyurvei elektabilitas tiga nama bakal calon presiden dan wakil presiden dalam simulasi Pilpres 2024 di Jawa Timur.
Tiga nama yang disimulasikan merupakan bakal calon yang sudah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka; Ganjar Pranowo-Mahfud MD; dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran menjadi yang paling tinggi di antara nama lainnya dengan proporsi 40,1% dari total responden.
Sementara posisi kedua diisi Ganjar-Mahfud dengan proporsi 35,9%. Paling terakhir ditempati oleh Anies-Imin dengan suara 22,2%. Adapun responden yang menjawab tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ) sebesar 1,8%.
Melansir Antara, Direktur ARCI Baihaki Sirajt menyebut tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran sebab dipengaruhi "Jokowi' Effect", yakni masuknya limpahan suara dari simpatisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ada di wilayah setempat.
Terlebih, sambung dia, Jawa Timur menjadi sarang pemenangan Jokowi dalam dua periode pencalonannya, yakni Pilpres 2014 dan 2019.
"Salah satu faktornya loyalis Jokowi yang dulunya banyak merapat ke Ganjar, kini mulai beralih ke Prabowo," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
(Baca juga: Ini Peta Koalisi Pemilu 2024 setelah PSI Dukung Prabowo-Gibran)
Selain faktor "Jokowi' Effect", elektabilitas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga dipengaruhi faktor perpindahan pendukung yang sebelumnya condong ke Ganjar, khususnya di wilayah Mataraman.
Baihaki menyebut, migrasi dukungan itu didasari keberadaan Gibran sebagai pendamping Prabowo.
Dia menyebut sebanyak 33,7% pemilih PDIP condong ke Prabowo-Gibran, kemudian 66,3% memilih Ganjar-Mahfud. Sedangkan pasangan "AMIN" tak diberi tempat oleh pemilih berbasis PDIP.
"Faktor Gibran dan Jokowi mempengaruhi pemilih PDIP di Jawa Timur yang beralih dari Ganjar ke Prabowo. Jadi kalau partai (responden) tetap memilih PDIP, tetapi bakal calon presidennya Prabowo," kata dia.
Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, dengan margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Survei ini dilakukan pada 22-27 Oktober 2023.
(Baca juga: Bukan Gibran, Ini Cawapres Paling Pantas untuk Prabowo menurut Survei LSI)