Menurut riset Transparency International (TI) Indonesia, jabatan komisaris di badan usaha milik negara (BUMN) banyak diisi oleh kalangan birokrat dan politisi.
TI Indonesia melakukan pengecekan latar belakang komisaris BUMN ini selama periode 13 Agustus-25 September 2025.
Riset dilakukan terhadap 119 perusahaan BUMN, terdiri dari 59 perusahaan induk dan 60 anak perusahaan, yang semuanya tercantum dalam Laporan Keuangan Gabungan BUMN Tahun 2023 dari Kementerian BUMN.
Hasilnya, TI Indonesia menemukan ada 562 jabatan komisaris dengan kategori latar belakang sebagai berikut:
- Birokrat: 174 orang
- Politisi: 165 orang
- Profesional: 133 orang
- Militer: 35 orang
- Aparat penegak hukum: 29 orang
- Akademisi: 15 orang
- Ormas: 10 orang
- Mantan pejabat negara: 1 orang
"Komposisi ini memperlihatkan bahwa komisaris dengan latar belakang birokrat dan politisi sangat dominan di BUMN (60%)," kata TI Indonesia dalam siaran pers, Selasa (30/9/2025).
TI Indonesia juga menyebut seluruh kategori komisaris BUMN ini sebagai politically exposed persons.
"Para politisi, pejabat publik, dan orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan kelompok ini yang kemudian dianggap sebagai area risiko korupsi yang signifikan bagi BUMN," kata mereka.
(Baca: Ada 364 Kasus Korupsi RI pada 2024, Potensi Kerugian Negara Rp279,9 T)