Lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei terkait elektabilitas partai politik pada Desember 2023.
Elektabilitas PDIP jadi yang tertinggi dengan perolehan 16,4%, unggul tipis dari Gerindra yang keterpilihannya 14,6%.
"PDIP masih di atas, tapi sudah mulai dibuntuti Gerindra," kata Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (27/12/2023).
Di urutan ketiga ada Golkar yang mendulang 11,9% suara responden. Diikuti PKS dan PKB yang masing-masing meraih 11,8% dan 9,2%.
Kemudian tingkat keterpilihan Nasdem 6,4%, PAN 5,2%, dan Demokrat 4,8%.
Selain yang disebutkan di atas, partai lain meraih elektabilitas di bawah ambang batas parlemen (parliamentary threshold), yaitu kurang dari 4%.
Namun, masih ada 5,9% responden yang merahasiakan atau belum menentukan partai politik pilihannya, dan 6,5% responden tidak tahu atau tidak jawab.
Dengan kondisi ini, Arya menilai tingkat elektabilitas partai politik masih dinamis.
"Tergantung mobilisasi kampanye partai atau caleg dan efek ekor jas capres-cawapres," katanya.
Survei CSIS ini melibatkan 1.300 responden berusia 17 tahun ke atas yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi Indonesia. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling.
Pengambilan data tepat sehari setelah debat perdana Pilpres 2024, yaitu 13-18 Desember 2023, dengan metode wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 2,7% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Litbang Kompas: Elektabilitas PDIP dan Gerinda Bersaing di Kelompok Pemilih Perempuan)