Menurut survei Charta Politika, dari 2.400 orang responden, sekitar 48,9% menilai Gibran Rakabuming Raka tidak pantas menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Dari kelompok tersebut, mayoritas atau 55,4% beralasan bahwa Gibran masih terlalu muda dan belum memiliki banyak pengalaman menjadi pejabat publik.
Kemudian ada 26,7% yang menilai Gibran tak pantas jadi cawapres karena dianggap bagian dari praktik politik dinasti.
Lalu 12,4% beralasan bahwa majunya Gibran sebagai cawapres merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Jokowi.
Ada juga 3,2% yang beralasan bahwa Gibran ambisius dan tidak punya loyalitas terhadap partai politik atau organisasi.
Survei ini dilakukan terhadap 2.400 responden yang mewakili seluruh provinsi Indonesia. Seluruh responden berusia 17 tahun ke atas atau memenuhi syarat sebagai pemilih. Sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling.
Pengambilan data survei dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Charta Politika: Hampir Separuh Responden Nilai Gibran Tak Pantas Jadi Cawapres)