Tahun 2025 diwarnai banyak peristiwa besar, salah satunya pergerakan harga emas yang melonjak signifikan.
Pada 31 Desember 2024, harga emas Antam masih sekitar Rp1,52 juta per gram.
Kemudian memasuki tahun 2025, harganya mendadak berfluktuasi dalam tren kenaikan tajam, hingga mencapai Rp2,5 juta per gram pada akhir tahun ini.
Secara kumulatif, dalam setahun terakhir, yakni periode 31 Desember 2024—31 Desember 2025, harga emas Antam sudah naik sekitar 65% (year-on-year/yoy).
(Baca: Kenaikan Harga Emas Antam 10 Tahun Terakhir)
Menurut Bank Dunia, kenaikan harga emas pada tahun 2025 dipengaruhi ketidakpastian geopolitik. Hal ini mendorong bertambahnya permintaan akan aset-aset investasi yang dianggap aman (safe-haven), salah satunya emas.
Lonjakan harga komoditas tersebut turut dipengaruhi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang melonggar, turunnya nilai dolar AS, serta meningkatnya tren pembelian emas oleh bank sentral di berbagai negara.
Bank Dunia pun menilai tren kenaikan harga emas berpotensi berlanjut pada 2026, meski lonjakannya tidak setinggi tahun 2025.
Dalam laporan Commodity Markets Outlook edisi Oktober 2025, Bank Dunia memprediksi rata-rata harga emas global sepanjang tahun 2026 berpeluang naik 5% (yoy).
Namun, ada pula beragam faktor yang berisiko menurunkan harga emas, mulai dari kebijakan AS sampai kondisi geopolitik global.
"Risiko penurunan harga emas berasal dari kebijakan moneter AS yang lebih ketat, yang akan mengurangi daya tarik investasi emas," kata Bank Dunia.
"Meredanya ketegangan geopolitik secara berkelanjutan juga dapat menekan permintaan aset safe-haven, sementara melemahnya pembelian emas oleh bank sentral akan menambah tekanan harga," kata mereka.
(Baca: Proyeksi Harga Emas Tahun 2026 dari Bank Dunia)