Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi nilai investasi PMDN di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2024 sebesar Rp 1.046.383,7 juta. Data historis menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Nilai investasi PMDN di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penurunan sebesar 69,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi di NTT mencatat penurunan drastis jika dibandingkan tahun 2023 yang mencapai Rp 3.407.162 juta.
Rata-rata nilai investasi PMDN di NTT selama 3 tahun terakhir (2021-2023) adalah Rp 3.569.784,5 juta. Nilai investasi pada 2024 jauh di bawah rata-rata tersebut. Bahkan, jika dibandingkan rata-rata 5 tahun terakhir (2019-2023) sebesar Rp 3.478.444,9 juta, realisasi investasi tahun 2024 juga menunjukkan penurunan yang signifikan. Penurunan paling dalam juga pernah terjadi di tahun 2015 ke 2016 turun 36.54%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Barat Periode 2018-2023)
Dalam lima tahun terakhir, kenaikan tertinggi realisasi investasi PMDN di NTT terjadi pada tahun 2019, mencapai Rp 4.246.055,8 juta. Kenaikan ini menjadi anomali tersendiri jika dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya yang cenderung fluktuatif. Data historis juga menunjukkan bahwa nilai investasi pernah sangat rendah pada tahun 1990, hanya sebesar Rp 0,1 juta.
Pada tahun 2024, Nusa Tenggara Timur menempati peringkat ke-3 di antara provinsi-provinsi di pulau Nusa Tenggara dan Bali. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Secara nasional, NTT berada di peringkat ke-31 dalam realisasi investasi PMDN. Kondisi ini menunjukkan bahwa NTT masih perlu berupaya lebih keras untuk menarik investasi PMDN.
Data perbandingan menunjukkan provinsi lain di Indonesia pada tahun 2024. Berikut adalah ulasan singkat mengenai realisasi investasi PMDN di beberapa provinsi tersebut:
Gorontalo
Gorontalo menempati peringkat ke-28 secara nasional dengan nilai investasi PMDN sebesar Rp 1.876.432,3 juta. Namun, terjadi penurunan pertumbuhan yang signifikan turun 52.62% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini berdampak pada posisinya sebagai peringkat ke-5 di pulau Sulawesi. Walaupun demikian, nilai investasi PMDN di Gorontalo masih lebih besar dibandingkan Nusa Tenggara Timur.
(Baca: Harga Cabai Rawit Merah di Papua Barat Termahal Se-Indonesia (Jumat, 26 Desember 2025))
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat mencatatkan nilai investasi PMDN sebesar Rp 1.761.854,4 juta, menempatkannya di peringkat ke-29 secara nasional. Terjadi penurunan turun 12.39% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat investasi di Sulawesi Barat berada pada posisi ke-6 di pulau Sulawesi. Data ini menunjukkan bahwa Sulawesi Barat dan Gorontalo memiliki nilai investasi PMDN yang tidak terlalu jauh berbeda.
DI Yogyakarta
DI Yogyakarta, dengan nilai investasi PMDN sebesar Rp 1.575.443,2 juta, menempati peringkat ke-30 secara nasional. Penurunan yang signifikan turun 68.59% dibandingkan tahun sebelumnya menjadikan DI Yogyakarta berada di peringkat ke-6 di pulau Jawa. Penurunan ini cukup dalam, mencerminkan dinamika investasi yang berbeda di setiap wilayah.
Maluku
Maluku berada di peringkat ke-32 secara nasional dengan nilai investasi PMDN sebesar Rp 983.477,1 juta. Terjadi penurunan turun 48.36% dibandingkan tahun sebelumnya. Peringkat Maluku berada pada posisi ke-2 di pulau Maluku. Angka ini menunjukkan bahwa iklim investasi di Maluku juga mengalami tantangan yang cukup besar, serupa dengan beberapa wilayah lain di Indonesia.
Papua Barat Daya
Papua Barat Daya mencatatkan nilai investasi PMDN sebesar Rp 724.886,7 juta, menempatkannya di peringkat ke-33 secara nasional. Terjadi penurunan turun 57.58% dibandingkan tahun sebelumnya. Papua Barat Daya berada di peringkat ke-1 di pulau Papua. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun berada di peringkat pertama di pulau Papua, nilai investasi PMDN masih perlu ditingkatkan.