Menurut data Kementerian Pertanian, pertumbuhan produksi jeruk besar di Nusa Tenggara Timur pada 2023 tercatat 13,79%. Angka ini naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 1.846 ton. Sebelumnya menurut rekam jejak sepuluh tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di Nusa Tenggara Timur pernah terjadi pada 2017 dengan pertumbuhan sebesar 87%. Adapun dalam enam tahun terakhir, produksi jeruk besar tercatat dengan rata-rata pertumbuhan turun 11.62%
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Sanggau Rp.51,97 Juta)
Rata-rata produksi jeruk besar di Indonesia saat ini sebesar 2.713,21 ton data per 2023. Hanya sebagian kecil saja provinsi, kondisi saat ini terlihat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, Jawa Timur tercatat dengan produksi jeruk besar terbanyak, yaitu 29.867 ton. Produksi jeruk besar di Jawa Timur saat ini setara dengan 32,38% dari total seluruh provinsi.
(Baca: 38,9% Penduduk di Kabupaten Sintang Beragama Islam)
Setelahnya Sulawesi Selatan di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, produksi jeruk besar di provinsi ini tumbuh -29,89%. Periode yang sama tahun sebelumnya produksi jeruk besar di provinsi ini tercatat 29.372 ton.
Selanjutnya, produksi jeruk besar di Jawa Tengah turun 19,27% menjadi 19.343 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, Jawa Barat dengan produksi jeruk besar 7.516 ton (naik 38,09%) dan produksi jeruk besar di Aceh turun 7,29% menjadi 7.475 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan produksi jeruk besar dengan jumlah tertinggi:
- Jawa Timur 29.867 ton
- Sulawesi Selatan 20.592 ton
- Jawa Tengah 19.343 ton
- Jawa Barat 7.516 ton
- Aceh 7.475 ton
- Nusa Tenggara Timur 1.906 ton
- Nusa Tenggara Barat 680 ton
- Riau 610 ton
- Sulawesi Tenggara 491 ton
- Lampung 487 ton