Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah mengekspor baja dan besi sebanyak 15,6 juta ton yang bernilai US$28,43 miliar pada 2022.
Jumlah volume tersebut mengalami peningkatan sebesar 13,11% dari periode sebelumnya (year-on-year/yoy) yang hanya mengekspor besi dan baja sebanyak 13,8 juta.
Adapun provinsi penghasil komoditas besi dan baja terbesar pada tahun lalu berasal dari provinsi Sulawesi Tengah. Berat ekspornya mencapai 7,56 juta ton, atau bernilai sebesar US$12,4 miliar.
Berat ekspor yang dihasilkan Sulawesi Tengah juga meningkat sebesar 8,28%, yang pada periode sebelumnya (yoy) mengasilkan 6,9 juta ton besi dan baja pada 2021.
Adapun provinsi asal ekspor hasil besi dan beaja terbesar lainnya, yaitu Maluku Utara yang berat ekspornya mencapai 2,6 juta ton. Jumlah itu naik 54,56% dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,73 ton.
Kemudian diikuti oleh provinsi Sulawesi Tenggara dan Banten dengan volume ekspor besi dan baja masing-masing sebesar 2,6 juta ton dan 1,79 juta ton.
Adapun gabungan provinsi-provinsi lainnya yang memiliki volume ekspor besi dan baja sebanyak 652,4 ribu ton pada 2022.
Jumlah tersebut menurun 18,80% pada 2021 yang beratnya sempat mencapai 803,4 ribu ton besi dan baja.
(Baca juga: Tiongkok, Pasar Utama Ekspor Nonmigas RI pada 2022)