Hingga November 2019, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok tercatat mencapai US$ 15,7 miliar. Hal ini dikarenakan impor asal negeri panda itu ke tanah airsebesar US$ 41 miliar. Sementara ekspor yang dikirimkan Indonesia hanya sebesar US$ 25,4 miliar. Sebelumnya pada 2018 defisit neraca perdagangan Indonesia dan Tiongkok mencetak angka tertinggi sejak 2008, yaitu sebesar US$ 18,4 miliar.
Meskipun defisit neraca perdagangan Indonesia dan Tiongkok kian melebar, tetapi Tiongkok merupakan mitra dagang utama Indonesia. Tercatat pada November 2019 ekspor ke Tiongkok merupakan yang terbesar, yaitu US$ 2,65 miliar. Sementara akumulasi Januari-November 2019 mencapai 16,6% dari total ekspor Indonesia yang sebesar US$ 153 miliar.
(Baca: Ekspor Indonesia ke Tiongkok Dikhawatirkan Turun Terdampak Corona)
Saat ini, dunia sedang mewaspadai penyebaran Virus Corona (2019-nCoV) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok. Kondisi ini dikhawatirkan akan memengaruhi kinerja ekspor Indonesia, apalagi Tiongkok merupakan salah satu mitra utama dagang Indonesia. Oleh karenanya, dikutip dari cnn.com, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk memanfaatkan peluang untuk mencari alternatif ekspor ke negara lain.