Naiknya harga batu bara dunia membuat nilai ekspor salah satu komoditas andalan Indonesia tersebut melonjak signifikan pada tahun lalu.
Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar batu bara nasional pada tahun lalu. Volume ekspor batu bara ke Negeri Tirai Bambu tersebut mencapai 31,11% total volume ekspor batu bara nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, volume ekspor batu bara Indonesia hanya tumbuh 2,93% menjadi 318,73 miliar ton sepanjang Januari-November 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 309,66 miliar ton. Namun, nilai ekspornya melonjak 80,06% menjadi US$ 23,78 miliar pada periode Januari-November 2021 dibanding periode yang sama 2020 yang sebesar US$ 13,22 miliar.
Volume ekspor emas hitam ke Tiongkok naik 84,96% menjadi 99,15 miliar ton pada periode Januari-November 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 53,61 miliar ton. Sementara, nilainya melonjak 255,02% menjadi US$ 8,12 miliar dibanding sebelumnya hanya US$ 2,29 miliar.
Ekspor batu bara Indonesia terbesar berikutnya ke India. Volume ekspornya mencapai 66,68 miliar ton pada periode Januari-November 2021. Angka tersebut turun 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 89,11 miliar ton. Sementara nilainya tumbuh 22,38% menjadi US$ 3,76 miliar.
Negara tujuan ekspor batu bara terbesar lainnya adalah Jepang, dengan nilai mencapai US$ 2,22 miliar sepanjang Januari-November 2021. Kemudian Malaysia senilai US$ 2,1 miliar dan Filipina dengan nilai US$ 1,23 miliar.
(Baca: Tren Ekspor Batu Bara Menurun dalam 2 Tahun Terakhir)