Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia mengimpor susu seberat 257,3 ribu ton pada Januari-Oktober 2024. Volumenya naik 7,07% dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Pada Januari-Oktober tahun ini susu impor paling banyak berasal dari Selandia Baru, yaitu 126,84 ribu ton atau 49,30% dari total impor.
Indonesia juga mengimpor susu dari Amerika Serikat 45,18 ribu ton (17,56%), Australia 38,19 ribu ton (14,84%), dan Belgia 15,24 ribu ton (5,92%).
Kemudian pasokan dari negara-negara lainnya 31,85 ribu ton atau 12,38% dari total impor susu periode ini.
Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti menjelaskan, ada beberapa jenis susu yang diimpor Indonesia, sebagian besarnya berupa milk cream dan susu bubuk.
"Jadi bukan susu segar, (impor) susu segar hanya sedikit sekali proporsinya," kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat (15/11/2024).
Mayoritas atau 62,12% susu yang diimpor Indonesia berupa cream dan bubuk dengan kandungan lemak tidak lebih dari 1,5%. Lalu susu cream dalam bentuk bubuk dengan kandungan lemak melebihi 1,5% porsinya 22,59%.
(Baca: Tren Impor Susu Indonesia Meningkat 2013-2023)