Tiongkok masih menduduki peringkat pertama tujuan ekspor nonmigas Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari-Mei 2019 nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok sebesar US$ 9,55 miliar. Namun, angka ini menurun sebesar 6,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 10,2 miliar.
Selanjutnya, Amerika Serikat (AS) dan Jepang menduduki posisi kedua dan ketiga dengan nilai ekspor nonmigas masing-masing sebesar US$ 7,25 miliar dan US$ 5,67 miliar. Serupa dengan Tiongkok, kedua negara ini juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,29% dan 17,5%. Secara umum, hampir semua negara tujuan mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas dibandingkan dengan periode tahun lalu. Hanya Taiwan yang mengalami peningkatan sebesar 17,35% dengan nilai ekspor nonmigas sebesar US$ 1,3 miliar pada Januari-Mei 2019 dan US$ 1,5 miliar.
Kepala BPS Suhariyato mengatakan penurunan ekspor sedikit banyak terpengaruh situasi global. Perekonomian saat ini masih dirundung ketidakpastian global serta harga komoditas yang berfluktuasi.