Nilai perdagangan Indonesia dan Ukraina hanya US$64,3 juta atau sekitar Rp913 miliar pada periode Januari-Februari 2022.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia ke Ukraina mencapai US$28,7 juta, sementara nilai impor Indonesia sebesar US$35,6 juta. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$6,9 juta dalam dua bulan pertama tahun ini.
Komoditas eskpor utama Indonesia ke Ukraina berupa lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$20,5 juta, kertas/karton US$1,4 juta, serta alas kaki US$1,1 juta periode Januari-Februari tahun ini.
Sedangkan komoditas impor utama Indonesia berupa serela dengan nilai US$15,7 juta, besi dan baja US$15 juta, serta mesin dan peralatan mekanis US$0,2 juta.
(Baca: Gandum Indonesia Juga Diimpor dari Ukraina, Harga Mie Instan Dikhawatirkan Naik)
Pangsa pasar ekspor Indonesia ke Ukraina dalam dua bulan pertama tahun ini hanya 0,07% dari total ekspor Indonesia, demikian pula pangsa pasar impor dari Ukraina hanya 0,1% dari total impor nasional.
(Baca: Ini Daftar Barang yang Diimpor Indonesia dari Ukraina)
Pada 2021, nilai perdagangan Indonesia dan Ukraina mencapai US$1,46 miliar. Dengan rincian, nilai ekspor Indonesia ke negara yang sedang berperang dengan Rusia tersebut sebesar US$417 juta sementara nilai impor Indonesia mencapai US$1,04 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 623,9 juta sepanjang 2021.
Sebagai informasi, komoditas ekspor utama Indonesia ke Ukraina sepanjang tahun lalu berupa lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$368,7 juta, kertas/karton US$5,6 juta, serta alas kaki US$5,1 juta.
Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Ukraina berupa serelia sebesar US$ 946,5 juta, besi dan baja US$53,3 juta, serta mesin dan peralatan mekanis US$10,9 juta.