Indonesia Impor Mesin Senilai US$ 4,03 Juta dari Gambia pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Gambia sebesar US$ 4,03 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 9.731,71% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 41 ribu.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Gambia, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum di Jawa Timur | 2024)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Gambia, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat tiga produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Gambia. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mesin dan peralatan dan bagian listrik
- Bahan kimia anorganik
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
- Biji minyak dan buah oleaginous
- Bahan anyaman sayuran
Masuk dalam kode HS 85, Mesin dan peralatan dan bagian listrik merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Perekam dan reproduksi suara, televisi. Impor produk ini dari Gambia berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 4,03 juta. Nilai impor Mesin dan peralatan dan bagian listrik; Perekam dan reproduksi suara, televisi ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 6 ribu.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bahan kimia anorganik. Nilai impor dari Gambia pada 2023 tercatat US$ 1 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Di urutan ke ketiga adalah, Indonesia banyak mengimpor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari Gambia. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 1 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 35 ribu. Selain Gambia, Indonesia juga mengandalkan impor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis dari Cina, Jerman, Amerika Serikat, Jepang dan Italia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Pertambangan dan Penggalian Lainnya Periode 2013-2024)
Impor produk lainnya adalah Biji minyak dan buah oleaginous US$ 0 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Biji minyak dan buah oleaginous dari -5 negara. Impor Biji minyak dan buah oleaginous dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Biji minyak dan buah oleaginous adalah Brazil, Amerika Serikat, Kanada, Belanda dan Paraguay.
Masuk dalam kode HS 14, Bahan anyaman sayuran merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan Produk sayuran yang tidak ditentukan atau disertakan di tempat lain. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 0 ribu atau mencatatkan peningkatan karena pada tahun sebelumnya Indonesia tidak dilaporkan adanya impor dari negara ini. Impor Bahan anyaman sayuran dari Gambia tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Indonesia, Cina, Malaysia, Meksiko dan Belanda.