Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$3,83 miliar pada Februari 2022. Nilai tersebut merupakan yang tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
Surplus tersebut dipicu oleh meningkatnya nilai ekspor Indonesia sebesar 6,7% menjadi US$20,46 miliar pada Februari 2022 dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m).
Sementara, nilai impor Indonesia dari seluruh mitranya justru turun 8,64% (m-to-m) menjadi US$16,64 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus dalam 22 bulan terakhir.
Dari sisi ekspor, nilai ekspor migas Indonesia tumbuh 10,39% (m-to-m) menjadi US$994,8 juta pada Februari 2022. Demikian pula ekspor nonmigas tumbuh 6,55% (m-to-m) menjadi US$19,47 miliar.
(Baca: Indonesia Alami Defisit Neraca Perdagangan dengan 10 Anggota G20, Negara Mana Saja?)
Dari sisi impor, nilai impor nonmigas menyusut 14,05% (m-to-m) menjadi US$13,74 miliar pada Februari 2022. Sementara impor migas meningkat 30,19% menjadi US$2,9 miliar.
Secara kumulatif periode Januari-Februari 2022, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus US$4,79 miliar. Nilai tersebut meningkat 21,07% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (cumulative to cumulative/c-to-c).
(Baca: Perdagangan Indonesia-Rusia Meningkat 42% pada 2021)