Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Barat menjadi penyumbang nilai ekspor terbesar nasional pada semester I-2021. Nilainya mencapai US$ 16,08 miliar atau 15,63% dari total ekspor nasional.
Provinsi penyumbang nilai ekspor terbesar selanjutnya adalah Jawa Timur dengan nilai sebesar US$ 11,2 miliar atau 10,89%. Kemudian, Riau sebesar US$ 9,12 miliar atau 8,86%.
Nilai ekspor dari Kalimantan Timur tercatat sebesar US$ 9,04 miliar atau 8,79%. Sedangkan, nilai ekspor dari Kepulauan Riau sebesar US$ 7,17 miliar atau 6,97%.
Secara kumulatif, nilai ekspor nasional sebesar US$ 102,87 miliar pada Januari – Juni 2021, naik 34,78% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara rinci, nilai ekspor nonmigas sebesar US$ 97,06 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, sementara ekspor migas sebesar US$ 5,82 miliar.
Berdasarkan sektor, nilai sektor pertambangan tercatat sebesar US$ 14.041,5 juta pada Januari – Juni 2021. Nilai ekspor sektor industri pengolahan mencapai US$ 81.065,6 juta. Sedangkan, nilai ekspor sektor pertanian sebesar US$1.950,9 juta.
Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor nasional dengan nilai sebesar US$ 21,3 miliar. Posisinya disusul oleh Amerika Serikat dan Jepang dengan nilai ekspor sebesar US$ 11.530,9 juta dan US$ 7.268,4 juta.
(Baca: Ekspor Nonmigas Indonesia ke Tiongkok Melonjak 66% pada Semester I-2021)