Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Enrekang mencapai Rp226.065 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 28,4% dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar Rp176.114 per kapita per bulan. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi di kalangan masyarakat Kabupaten Enrekang.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp253.876, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 89% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran untuk kecantikan (Rp40.449), perawatan (Rp72.879), rokok dan tembakau (Rp130.332), serta sabun mandi (Rp56.759). Hal ini menunjukkan bahwa makanan dan minuman jadi merupakan komponen penting dalam pengeluaran masyarakat Kabupaten Enrekang.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tenggara 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Enrekang mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp101.024, kemudian meningkat sedikit menjadi Rp101.213 pada tahun 2019. Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan sebesar 18,1% menjadi Rp119.500, dan berlanjut pada tahun 2021 dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 31,7% menjadi Rp157.403. Meskipun sempat mengalami penurunan sebesar 6,8% pada tahun 2022 menjadi Rp146.662, pengeluaran kembali mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2023 dan 2024.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Enrekang pada tahun 2024 adalah sebesar Rp1.396.244. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp922.328. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pengeluaran baik untuk makanan maupun bukan makanan.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Enrekang berada di urutan ke-6 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Beberapa daerah dengan pengeluaran lebih tinggi antara lain Kota Makassar, Kota Palopo, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Sidenreng Rappang. Secara nasional, Kabupaten Enrekang berada di urutan ke-159.
BPS mencatat beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan dengan nilai pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun 2024 yang berbeda. Kota Makassar mencatat pengeluaran sebesar Rp256.128 dengan pertumbuhan 3%, Kota Palopo sebesar Rp248.024 dengan pertumbuhan 1,9%, Kabupaten Bantaeng sebesar Rp241.707 dengan pertumbuhan 38,9%, Kabupaten Pinrang sebesar Rp231.885 dengan pertumbuhan 16,5%, dan Kabupaten Sidenreng Rappang sebesar Rp231.035 dengan pertumbuhan 23,4%. Dibandingkan dengan kabupaten/kota tersebut, pertumbuhan di Kabupaten Enrekang (28,4%) cukup tinggi.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Buru | 2024)
Kota Makassar
Kota Makassar menunjukkan angka yang signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp1.012.020 pada tahun 2024, naik dari Rp929.229,92 tahun sebelumnya, dengan pertumbuhan 8,9%. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.803.702, tumbuh 7,5% dari tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kota Makassar mencapai Rp791.682, mengalami pertumbuhan 5,7%. Peringkat Kota Makassar sebagai yang tertinggi di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menunjukkan kekuatan ekonomi dan konsumsi yang tinggi di wilayah tersebut.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp914.616 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 28,5% dari Rp711.815,15 pada tahun sebelumnya. Pengeluaran gabungan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.535.908, tumbuh 18% dari tahun sebelumnya. Namun, terjadi penurunan pengeluaran untuk makanan menjadi Rp621.292 dengan pertumbuhan 5,2%. Meski demikian, Kota Parepare tetap menduduki peringkat ketiga tertinggi di Sulawesi Selatan, mengindikasikan konsumsi non-makanan yang kuat di kota ini.
Kota Palopo
Kota Palopo menunjukkan peningkatan yang solid dalam pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp822.375 pada tahun 2024, tumbuh 21,3% dari Rp678.185,94 tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan tercatat sebesar Rp1.583.231, meningkat 22,6% dari tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kota Palopo mencapai Rp760.855, tumbuh 24,2%. Dengan menduduki peringkat kedua di Sulawesi Selatan, Kota Palopo menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pola konsumsi yang seimbang.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.298 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 2,1% dari Rp686.585,45 tahun sebelumnya. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.379.043, tumbuh 6,6% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp677.746, tumbuh 11,5%. Kabupaten Luwu Timur berada di peringkat keempat di Sulawesi Selatan, menunjukkan bahwa meskipun pertumbuhan tidak secepat kota-kota besar, tetap ada peningkatan dalam pengeluaran konsumsi.