Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Bontang, pada 2024 tercatat Rp68,42 juta. PDRB di kabupaten/kota ini pertumbuhan negatif -2,51% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp68,11 juta .
Meskipun demikian menurut data historisnya, dibandingkan dengan masa setelah pandemi covid, pertumbuhan di wilayah ini terlihat tidak lebih baik karena mencatatkan pertumbuhan yang lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Grobogan Periode 2004 - 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 190,62 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp363,37 juta/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 9.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor industri pengolahan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor industri pengolahan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp52,23 jutajuta. Nominal ini pertumbuhan negatif -4,99%.
Di urutan kedua adalah sektor konstruksi tumbuh 7,03% menjadi Rp5,52 jutajuta, PDRB sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 7,05% menjadi Rp2,53 jutajuta.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Maluku Utara Periode 2018-2023)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan PDRB Rp1,12 jutajuta. Sektor ini tercatat tumbuh 23,91% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp888,47 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kota Bontang pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Bontang ini adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi mencapai 77,77%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, dan sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Real Estate,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.