Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Nias Barat menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp11.136 per kapita per bulan, meningkat 15,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Proporsi pengeluaran untuk kecantikan terhadap total pengeluaran masyarakat masih relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp155.639, sedangkan untuk makanan jadi Rp49.387. Pengeluaran untuk perawatan pribadi mencapai Rp36.484, sementara rokok dan tembakau Rp70.709, serta sabun mandi Rp38.740. Peningkatan pengeluaran untuk kecantikan ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas konsumsi masyarakat.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Oman 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Nias Barat mengalami fluktuasi. Tahun 2019 sempat mengalami penurunan sebesar 17 persen, namun kemudian berangsur naik. Pada tahun 2024, pertumbuhan mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya perawatan diri dan penampilan.
Total pengeluaran masyarakat di Kabupaten Nias Barat juga mengalami pertumbuhan, namun tidak sepesat pengeluaran untuk kecantikan. Hal ini terlihat dari perbandingan dengan rata-rata pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Anomali terjadi pada tahun 2019, ketika pengeluaran kecantikan sempat turun tajam, berbeda dengan tren pengeluaran lainnya yang cenderung stabil.
Dalam skala provinsi, Kabupaten Nias Barat berada di peringkat ke-33 dari 33 kabupaten/kota dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Kota Tebing Tinggi menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp61.572 per kapita per bulan, diikuti Kota Medan dan Kota Sibolga. Di tingkat nasional, Kabupaten Nias Barat berada di peringkat ke-505.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Utara Periode 2018-2023)
Kota Tebing Tinggi mencatatkan pengeluaran kecantikan tertinggi di Sumatera Utara dengan pertumbuhan 60,1 persen. Kota Medan berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp52.554 dan pertumbuhan 12,1 persen. Sementara Kota Sibolga mencatatkan pengeluaran Rp47.583 dengan pertumbuhan yang sedikit yaitu 0,4 persen. Kota Padang Sidimpuan mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu 30,2 persen dengan pengeluaran Rp43.625.
Kota Medan
Kota Medan mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.078.461 pada tahun 2024, naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan juga menunjukkan angka yang signifikan, mencapai Rp872.365. Peringkat Kota Medan sebagai wilayah dengan pengeluaran terbesar di Sumatera Utara menunjukkan aktivitas ekonomi yang tinggi dan variasi kebutuhan hidup masyarakatnya.
Kota Tebing Tinggi
Kota Tebing Tinggi menunjukkan perkembangan menarik dalam pola pengeluaran masyarakatnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan melonjak tajam menjadi Rp857.842, mencerminkan peningkatan sebesar 41,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp840.234. Peningkatan ini menempatkan Kota Tebing Tinggi pada peringkat kedua di Sumatera Utara dalam hal pengeluaran.
Kota Binjai
Kota Binjai mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp737.849 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar yaitu 27,5 persen dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami peningkatan menjadi Rp836.245. Meskipun demikian, Kota Binjai tetap berada di peringkat ketiga di Sumatera Utara, menunjukkan adanya keseimbangan antara kebutuhan dasar dan kebutuhan lainnya dalam pengeluaran masyarakat.
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.035.928, naik 19,5 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat di Kabupaten Karo. Meskipun pengeluaran untuk bukan makanan relatif lebih rendah, yaitu Rp527.956, namun tetap menunjukkan pertumbuhan yang stabil, menandakan adanya peningkatan kualitas hidup.