Pengeluaran untuk kecantikan di Kota Tebing Tinggi mencapai Rp61.572 per kapita/bulan pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 60,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pengeluaran ini merupakan bagian dari Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk aneka barang dan jasa, yang mencapai Rp405.394. Pengeluaran untuk kecantikan ini menyumbang sekitar 15,2% dari total pengeluaran tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp290.408, pengeluaran untuk kecantikan relatif lebih kecil, namun menunjukkan adanya alokasi dana yang cukup besar untuk perawatan diri. Pengeluaran untuk perawatan diri sendiri mencapai Rp68.541, sedikit lebih besar dari pengeluaran untuk kecantikan.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kendal Periode 2004 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kota Tebing Tinggi menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Dari tahun 2018 hingga 2024, terjadi kenaikan dari Rp26.538 menjadi Rp61.572. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2024, sementara pada tahun 2022 sempat terjadi penurunan turun 3,1%. Meskipun demikian, secara keseluruhan, tren menunjukkan peningkatan pengeluaran untuk kecantikan dari tahun ke tahun. Kenaikan yang sangat tinggi di tahun 2024 bisa jadi merupakan anomali dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024, Kota Tebing Tinggi menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sumatera Utara. Secara nasional, Kota Tebing Tinggi berada di peringkat 54. Di Pulau Sumatera, Kota Tebing Tinggi berada di peringkat 15. Dibandingkan dengan kota lain di Sumatera Utara, pengeluaran untuk kecantikan di Kota Tebing Tinggi lebih tinggi dibandingkan Kota Medan (Rp52.554) dan Kota Sibolga (Rp47.583).
Berikut perbandingan pengeluaran kecantikan di beberapa kota di Sumatera Utara tahun 2024: Kota Medan mencatatkan pengeluaran sebesar Rp52.554 dengan pertumbuhan 12,1%. Kota ini menduduki peringkat 2 se-Provinsi Sumatera Utara. Kota Sibolga dengan pengeluaran Rp47.583 mengalami pertumbuhan yang sangat kecil yaitu 0,4%. Kota ini menduduki peringkat 3 se-Provinsi Sumatera Utara. Kota Padang Sidimpuan mencatatkan pengeluaran Rp43.625, pertumbuhan 30,2%, dan menduduki peringkat 4 se-Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Batu Bara mencatatkan pengeluaran Rp40.177, pertumbuhan 13,9%, dan menduduki peringkat 5 se-Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir mencatatkan pengeluaran Rp39.557, pertumbuhan 29,9%, dan menduduki peringkat 6 se-Provinsi Sumatera Utara.
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Kota Medan
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Kota Medan mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.078.461 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 2.9%. Peringkat kota ini adalah 1 di antara kabupaten/kota di Sumatera Utara. Untuk pengeluaran makanan, Kota Medan tercatat sebesar Rp872.365, tumbuh 8.6% dibandingkan tahun sebelumnya dan menduduki peringkat 3 se-Sumatera Utara. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.950.826, mengalami penurunan turun 12.8%.
Kota Binjai
Berdasarkan data yang diolah dari data Susenas, pengeluaran bukan makanan di Kota Binjai mencapai Rp737.849 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 27.5%. Kota ini menduduki peringkat 2 di Sumatera Utara. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp836.245, menunjukkan pertumbuhan yang tinggi sebesar 30.1% dan menduduki peringkat 5 se-Sumatera Utara. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) adalah Rp1.574.094, tumbuh sebesar 12.4%.
Kabupaten Karo
Data yang diolah dari data Susenas menunjukkan bahwa Kabupaten Karo mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp527.956 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 14.5%. Kabupaten ini berada di peringkat 12 di Sumatera Utara. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp1.035.928, meningkat sebesar 19.5% dan menduduki peringkat 1 se-Sumatera Utara. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) adalah Rp1.563.884, mengalami penurunan turun 5.9%.
Kabupaten Toba Samosir
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Kabupaten Toba Samosir mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp677.585 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 28.7%. Kabupaten ini menduduki peringkat 4 di Sumatera Utara. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp851.839, meningkat sebesar 8.2% dan menduduki peringkat 4 se-Sumatera Utara. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.529.424, mengalami penurunan turun 4.9%.