Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Metro, Lampung, menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran mencapai Rp 258.636 per kapita per bulan. Angka ini meningkat 17,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 220.192 per kapita per bulan.
Secara keseluruhan, pengeluaran masyarakat Kota Metro untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 332.088 per kapita per bulan. Dari jumlah tersebut, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mengambil porsi sekitar 77,8 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk bukan makanan, seperti kecantikan, perawatan, rokok dan tembakau, serta sabun mandi, juga memiliki kontribusi signifikan.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Toli Toli 2018 - 2024)
Jika ditilik dari data historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Metro mengalami pasang surut. Pada 2020, terjadi lonjakan signifikan sebesar 29,9 persen, namun kemudian mengalami penurunan sebesar 3,2 persen pada 2021. Meskipun demikian, pada 2024, terjadi pertumbuhan yang cukup tinggi, menunjukkan adanya peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi.
Sebagai perbandingan, pada 2024, Kota Metro menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Namun, secara nasional, Kota Metro berada di peringkat 101. Untuk tingkat Pulau Sumatera, Kota Metro berada di posisi 25.
Di antara kabupaten/kota lain di Lampung, Kota Bandar Lampung mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi sebesar Rp 255.139 per kapita per bulan pada 2024, dengan pertumbuhan -9.9 persen. Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan tertinggi, yaitu 46 persen, dengan nilai pengeluaran mencapai Rp 199.523 per kapita per bulan. Kabupaten Lampung Tengah mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 167.692 per kapita per bulan dengan pertumbuhan -1 persen. Kabupaten Way Kanan mencatatkan pengeluaran sebesar Rp 164.105 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 3.1 persen. Lalu Kabupaten Pesawaran sebesar Rp 155.237 per kapita per bulan dengan pertumbuhan 0.2 persen.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Bengkulu Utara | 2024)
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung menunjukkan performa yang menarik dalam data pengeluaran. Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 975.428, meningkat 6.3 persen dari tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.776.286, tumbuh 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 800.857, naik 3.5 persen dari tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, Kota Bandar Lampung menunjukkan pertumbuhan positif dalam pengeluaran di berbagai sektor.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa kategori pengeluaran. Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan melonjak 46.2 persen menjadi Rp 614.720. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga meningkat tajam sebesar 49 persen menjadi Rp 1.436.836. Pengeluaran untuk makanan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 51.2 persen, mencapai Rp 822.116. Peningkatan ini menempatkan Kabupaten Pesisir Barat sebagai salah satu daerah dengan pertumbuhan pengeluaran tertinggi di Lampung.
Kabupaten Mesuji
Kabupaten Mesuji memperlihatkan perkembangan yang stabil dalam pengeluaran masyarakat. Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan meningkat 6.5 persen menjadi Rp 551.555. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan tumbuh 8.7 persen menjadi Rp 1.182.985. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami kenaikan sebesar 10.8 persen, mencapai Rp 631.430. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa Kabupaten Mesuji terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan konsumsi.
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kabupaten Tulang Bawang Barat menunjukkan pertumbuhan yang solid dalam berbagai sektor pengeluaran. Pada 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan naik signifikan sebesar 19.6 persen menjadi Rp 547.813. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan meningkat 21.5 persen menjadi Rp 1.163.829. Pengeluaran untuk makanan juga mengalami pertumbuhan sebesar 23.2 persen, mencapai Rp 616.016. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tulang Bawang Barat mampu meningkatkan daya beli masyarakatnya secara signifikan.