Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) industri makanan dan minuman nasional mencapai Rp1,23 kuadriliun pada 2022. Nilai tersebut porsinya mencapai 6,32% dari total perekonomian nasional yang mencapai Rp19,59 kuadriliun.
Makanan dan minuman juga berkontribusi lebih dari sepertiga (38,35%) terhadap total PDB industri pengolahan nonmigas yang nilai totalnya Rp3,23 kuadriliun. Porsi tersebut merupakan yang terbesar dibanding industri lainnya.
>
Industri pengolahan nonmigas dengan PDB terbesar berikutnya adalah industri kimia, farmasi dan obat tradisional, yakni mencapai Rp357,32 triliun (11,07%).
Diikuti Industri alat angkutan Rp284,62 triliun (8,82%), industri barang logam Rp284,56 triliun (8,81%), industri tekstil dan pakaian jadi Rp201,64 triliun (6,25%), dan industri logam dasar Rp168,01 triliun (5,2%).
Setelahnya ada industri pengolahan tembakau dengan PDB ADHB sebesar Rp134,75 triliun (4,21) industri kertas dan barang dari kertas Rp128,96 triliun (3,99%), industri barang galian bukan logam Ro91,08 triliun (2,82%).
Kemudian industri karet menyumbang Rp87,78 triliun (2,72%), industri kayu Rp80,13 triliun (2,48%), industri mesin dan perlengkapan Rp55,33 triliun (1,71%), industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki Rp48,13 triliun (1,49%), industri furnitur Rp41,97 triliun (0,15%), serta industri pengolahan lainnya seperti jasa reparasi dan pemasaran Rp24,75 triliun (0,77%).
Dari 15 PDB sektor industri nonmigas, sebanyak 11 sektor mencatat pertumbuhan dan 4 sektor mengalami kontraksi. PDB Industri logam dasar mencatat pertumbuhan terbesar, sedangkan industri karet dan barang dari karet mencatat kontraksi terdalam.
Berikut rincian pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas pada 2022:
- Industri Logam Dasar: 14,80%
- Industri Mesin dan Perlengkapan: 1,37%
- Industri Alat Angkutan: 10,67%
- Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki: 9,36%
- Industri Tekstil dan Pakaian Jadi: 9,34%
- Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik: 6,71%
- Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan: 6,08%
- Industri Pengolahan Nonmigas: 5,01%
- Industri Makanan dan Minuman: 4,90%
- Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman: 3,73%
- Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional: 0,69%
- Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu: 0,59%
- Industri Furnitur: -1,99%
- Industri Barang Galian bukan Logam: -2,00%
- Industri Pengolahan Tembakau: -2,34%
- Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik: -4,10%
(Baca: PDB Indonesia 2022 Tembus Rp19 Kuadriliun, Ini Sektor Penyumbangnya)