Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) pengeluaran konsumsi rumah tangga mencapai Rp2,42 kuadriliun pada kuartal I 2022.
Nilai tersebut porsinya mencapai 53,65% dari produk domestik bruto (PDB) nasional kuartal I 2022 yang berjumlah Rp4,51 kuadriliun.
Konsumsi masyarakat tercatat tumbuh 4,34% pada kuartal I 2022 dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya (year on year/yoy).
Capaian tersebut lebih baik dibanding kuartal I 2021 yang masih mengalami kontraksi sebesar 2,21% (yoy), sekaligus lebih tinggi dibanding kuartal I 2020 yang hanya tumbuh 2,83% (yoy).
Adapun sub-komponen transportasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 7,04% (yoy).
Diikuti sub-komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya yang tumbuh 6,46% (yoy), serta sub-komponen restoran dan hotel tumbuh 4,2% (yoy).
Kemudian sub-komponen makanan dan minuman selain restoran tumbuh 3,58% (yoy), sub-komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga tumbuh 3,21% (yoy), sub-komponen lainnya tumbuh 2,64% (yoy), serta sub-komponen kesehatan dan pendidikan tumbuh 2,15% (yoy).
Berikut rincian nilai PDB konsumsi rumah tangga pada kuartal I 2022:
- Konsumsi Rumah Tangga (RT) Keseluruhan: Rp2.421,40 triliun
- Makanan & Minuman: Rp995,39 triliun
- Transportasi & Komunikasi: Rp498,20 triliun
- Perumahan & Perlengkapan RT: Rp316,46 triliun
- Restoran & Hotel: Rp239,16 triliun
- Kesehatan & Pendidikan: Rp174,63 triliun
- Lainnya: Rp114,47 triliun
- Pakaian, Alas Kaki & Perawatannya: Rp83,10 triliun
(Baca: Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 0,19% (Q-to-Q) pada Kuartal I-2022)