Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Cirebon pada 2024 tercatat sebesar Rp461.832 per kapita per bulan. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, Badan Pusat Statistik (BPS), mengalami penurunan sebesar 11,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini cukup signifikan setelah mengalami kenaikan 19,4 persen pada 2022.
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Cirebon fluktuatif. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp251.178, kemudian naik menjadi Rp328.541 pada 2019, atau tumbuh 30,8 persen. Sempat sedikit turun 5,8 persen pada 2020 menjadi Rp309.462, pengeluaran kemudian melonjak signifikan 51,1 persen menjadi Rp467.728 pada 2021. Tahun 2022 menjadi tahun pengeluaran tertinggi dengan Rp558.389, namun kemudian mengalami penurunan pada 2023 menjadi Rp523.935 sebelum kembali turun pada 2024.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Jika dilihat dari data pendukung, pengeluaran masyarakat Kota Cirebon dialokasikan untuk berbagai kebutuhan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi mencapai Rp321.708, diikuti rokok dan tembakau sebesar Rp131.844. Pengeluaran untuk perawatan mencapai Rp87.954, sabun mandi Rp83.778, dan kecantikan Rp36.998.
Pada 2024, Kota Cirebon menempati peringkat 16 untuk pengeluaran aneka barang dan jasa di antara seluruh pulau. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota seprovinsi Jawa Barat, Kota Cirebon berada di peringkat 6. Sementara secara nasional, Kota Cirebon menduduki peringkat 31.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Bekasi mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa pada 2024, yaitu Rp808.107 dengan penurunan -3.7 persen. Kota Bogor berada di urutan kedua dengan Rp734.573, namun mengalami penurunan yang cukup besar, yakni -21.7 persen. Kota Depok menyusul dengan Rp722.426 dan penurunan -4.2 persen. Kota Bandung mencatatkan Rp525.257 dan penurunan -17.7 persen, sedangkan Kota Cimahi Rp494.170 dengan penurunan -0.9 persen. Kabupaten Cirebon mencatatkan Rp460.232 dengan pertumbuhan 87.4 persen dibandingkan tahun lalu.
#### Kota BekasiBerdasarkan data BPS, Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316 pada 2024, mengalami pertumbuhan 22.4 persen. Kota Bekasi juga menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Jawa Barat untuk kategori ini. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Kota Bekasi mencatatkan angka tertinggi, yaitu Rp3.132.705 dengan pertumbuhan 21.9 persen. Sedangkan untuk pengeluaran makanan, Kota Bekasi mencatatkan Rp1.224.388 dan pertumbuhan 21.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Bekasi menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Jawa Barat.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Jasa Perusahaan Periode 2013-2024)
#### Kota DepokKota Depok mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.674.594 pada 2024, tumbuh 12.8 persen. Kota Depok berada di peringkat kedua se-kabupaten/kota di Jawa Barat. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Kota Depok mencatatkan Rp2.823.253 dengan pertumbuhan 11.2 persen, dan menduduki peringkat kedua. Pengeluaran makanan di Kota Depok tercatat Rp1.148.659 dengan pertumbuhan 9 persen, berada di peringkat kedua se-Jawa Barat.
#### Kota BogorRata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bogor mencapai Rp1.561.420 pada 2024, tumbuh 50.1 persen dan menduduki peringkat ketiga se-Jawa Barat. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Kota Bogor mencatatkan Rp2.470.586 dan pertumbuhan 37.9 persen, berada di peringkat ketiga. Sementara pengeluaran untuk makanan mencapai Rp909.166 dan pertumbuhan 21 persen, menduduki peringkat keenam.