Gini Rasio Indonesia hingga September 2016 menurun 0,01 poin dibanding posisi yang sama tahun tahun sebelumnya menjadi 0,40 poin. Hal ini mengindikasikan bahwa kesenjangan pendapatan antara orang kaya dan miskin penduduk Indonesia kembali menurun. Namun ini bukan merupakan suatu kabar baik, karena penurunan angka Gini rasio ini lebih dipicu oleh masyarakat berpendapatan atas mengalami kemunduran. Idealnya, penurunan kesenjangan didorong oleh kenaikan kelas dari berpendapatan rendah ke golongan menengah dan golongan menengah berubah status menjadi berpendapatan atas. Hal ini didukung oleh data indeks kedalaman kemiskinan yang semakin meningkat. (Baca: 2016, Kemiskinan Makin Parah)
Gini Rasio merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Dalam kalkulasinya, koefisien Gini memperbandingkan sebaran kelas pendapatan atas, menengah, dan bawah. Ini berarti indeks Gini dapat bernilai tetap meskipun terjadi kenaikan pendapatan di masing-masing kelas. Sebaliknya, indeks Gini bisa membaik tanpa diikuti dengan perubahan pendapatan di masing-masing kelas.