Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase kemiskinan di Kabupaten Bekasi pada tahun 2024 sebesar 4,8%, atau sedikit turun 0,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin tercatat 204.540 jiwa dari total 3.289.743 jiwa penduduk.
Perkembangan kemiskinan di Kabupaten Bekasi menunjukkan fluktuasi selama periode 2004-2024. Persentase kemiskinan terendah terjadi pada tahun 2019 yaitu 4,01% sedangkan tertinggi pada tahun 2006 yaitu 7,58%. Pertumbuhan angka kemiskinan tertinggi terjadi pada tahun 2020, yaitu 20,2%. Dibandingkan rata-rata 3 tahun terakhir (2022-2024) sebesar 4,91% dan 5 tahun terakhir (2020-2024) sebesar 4,96%, angka kemiskinan saat ini lebih rendah.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo | 2004 - 2024)
Secara nasional, urutan persentase kemiskinan Kabupaten Bekasi berada di peringkat 450. Peringkat ini tidak bergeser sejak tahun 2022. Pada tahun 2004, Kabupaten Bekasi berada di peringkat 380.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, persentase kemiskinan Kabupaten Bekasi berada di antara Kota Bekasi (4,01%) dan Kota Bogor (6,53%).
Kota Banjar
Kota Banjar menempati urutan ke-406 secara nasional dengan persentase kemiskinan sebesar 5,85%. Jumlah penduduk miskin di kota ini mencapai 11.160 jiwa dari total penduduk 209.182 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Banjar adalah Rp430.590,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakatnya mencapai Rp26,45 juta per tahun. Terjadi pertumbuhan persentase kemiskinan turun 4,72%.
Kota Bekasi
Kota Bekasi mencatatkan persentase kemiskinan 4,01% dan menduduki peringkat 482 secara nasional. Jumlah penduduk miskin tercatat 128.840 jiwa, dengan total penduduk sebanyak 2.526.133 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini cukup tinggi, yakni Rp842.927,00 per kapita per bulan. Pendapatan per kapita masyarakat mencapai Rp48,92 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan menunjukkan penurunan turun 2,2%.
(Baca: Jumlah Penduduk dan Persentase Kemiskinan di Kabupaten Serdang Bedagai Periode 2005 - 2024)
Kota Bogor
Dengan persentase kemiskinan 6,53%, Kota Bogor menempati urutan 380 secara nasional. Jumlah penduduk miskinnya mencapai 73.930 jiwa dari total 1.137.018 jiwa. Garis kemiskinan di Kota Bogor tercatat Rp699.861,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp56,61 juta per tahun. Persentase kemiskinan mengalami penurunan turun 2,1%.
Kota Cimahi
Kota Cimahi memiliki persentase kemiskinan sebesar 4,39% dan berada di peringkat 465 secara nasional. Jumlah penduduk miskin di kota ini adalah 27.000 jiwa dari total populasi 579.906 jiwa. Garis kemiskinan tercatat Rp612.567,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp72,52 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan menunjukkan penurunan turun 5,79%.
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung mencatatkan persentase kemiskinan 6,19%, menempatkannya di urutan 395 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 239.870 jiwa dari total penduduk 3.773.104 jiwa. Garis kemiskinan di kabupaten ini adalah Rp455.636,00 per kapita per bulan, dengan pendapatan per kapita mencapai Rp44,12 juta per tahun. Terjadi penurunan persentase kemiskinan turun 3,28%.
Kota Bandung
Kota Bandung memiliki persentase kemiskinan 3,87% dan menempati peringkat 487 secara nasional. Jumlah penduduk miskin mencapai 101.100 jiwa dari total penduduk 2.579.837 jiwa. Garis kemiskinan di kota ini tercatat Rp614.707,00 per kapita per bulan, dan pendapatan per kapita mencapai Rp147,08 juta per tahun. Pertumbuhan kemiskinan menunjukkan penurunan turun 2,27%.