Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sarmi mencapai Rp 164.403 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 52.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sarmi mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 82.330, kemudian sedikit naik menjadi Rp 83.013 di tahun 2019. Anomali terjadi pada tahun 2020 dengan lonjakan tajam menjadi Rp 132.753, namun kemudian mengalami penurunan sebesar 24.7% di tahun 2021 menjadi Rp 100.013. Setelah itu, terjadi kenaikan bertahap pada tahun 2022 dan 2023 sebelum mencapai pengeluaran tertinggi di tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi di Kab. Pegunungan Bintang 2018 - 2024)
Pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini merupakan bagian dari pengeluaran masyarakat secara keseluruhan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa di Kabupaten Sarmi adalah Rp 258.380. Dengan demikian, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai 63.6% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi adalah Rp 102.786, yang berarti pengeluaran untuk rokok dan tembakau lebih tinggi dari pengeluaran untuk makanan jadi.
Dari sisi peringkat, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sarmi menduduki peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua dan peringkat ke-81 secara nasional. Jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Papua, Kabupaten Keerom memiliki pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau yaitu Rp 208.651, diikuti oleh Kabupaten Jayapura dengan Rp 188.032.
Beberapa kabupaten lain di Papua juga menunjukkan perkembangan menarik dalam pengeluaran untuk rokok dan tembakau. Kabupaten Keerom, misalnya, mencatat pertumbuhan sebesar 19.6% dengan nilai pengeluaran mencapai Rp 208.651. Sementara itu, Kabupaten Jayapura justru mengalami penurunan sebesar 27.7% dengan nilai pengeluaran Rp 188.032. Kabupaten Mamberamo Raya mencatat pertumbuhan 20.2% dengan nilai Rp 137.387. Kabupaten Kepulauan Yapen mencatat pertumbuhan 16.7% dengan nilai Rp 124.396. Kota Jayapura mengalami penurunan sebesar 20% dengan nilai Rp 141.365.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita di Kabupaten Banggai Periode 2019-2024)
Kota Jayapura
Kota Jayapura menempati peringkat pertama dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di antara kabupaten/kota se-Provinsi Papua. Pengeluaran tahun 2024 tercatat sebesar Rp 1.131.493, sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.134.848. Penurunan ini tidak signifikan, hanya sebesar 0.3%. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Jayapura mencapai Rp 1.919.406 pada tahun 2024, turun 23.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kota Jayapura berada di peringkat ketiga dengan nilai Rp 787.913, mengalami penurunan 11.1% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Jayapura
Kabupaten Jayapura menempati peringkat kedua dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Provinsi Papua, dengan nilai Rp 859.295 pada tahun 2024, naik 13.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.825.477, turun 24.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kabupaten Jayapura berada di peringkat pertama dengan nilai Rp 966.182, tumbuh signifikan sebesar 35.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Keerom
Kabupaten Keerom menempati peringkat ketiga dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Provinsi Papua. Pengeluaran tahun 2024 tercatat sebesar Rp 644.245, naik signifikan 40.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Keerom mencapai Rp 1.425.253 pada tahun 2024, naik 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kabupaten Keerom berada di peringkat keempat dengan nilai Rp 781.008, tumbuh 36.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Biak Numfor
Kabupaten Biak Numfor menempati peringkat keempat dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Provinsi Papua. Pengeluaran tahun 2024 tercatat sebesar Rp 633.252, naik signifikan 38.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Biak Numfor mencapai Rp 1.232.573 pada tahun 2024, sedikit turun 2.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kabupaten Biak Numfor berada di peringkat kedelapan dengan nilai Rp 599.321, tumbuh 28.6% dibandingkan tahun sebelumnya.