Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, mencapai Rp 60.807 per kapita per bulan pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 12.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS).
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 285.552, pengeluaran untuk perawatan kulit mencerminkan sekitar 21.3 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk perawatan kulit mencapai 17.4 persen dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi sebesar Rp 131.163. Pengeluaran masyarakat Kabupaten Mamuju didominasi oleh pengeluaran untuk bukan makanan, dengan rata-rata Rp 716.334 per kapita sebulan, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 36.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Aceh Barat Daya Menurut Sektor pada 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mamuju mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, tercatat sebesar Rp 36.975, kemudian mengalami penurunan turun 17.5 persen pada tahun 2019 menjadi Rp 30.487. Namun, selanjutnya terjadi peningkatan, mencapai Rp 35.469 pada tahun 2020, Rp 43.349 pada tahun 2021, dan mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2022 sebesar Rp 59.740. Sempat sedikit turun menjadi Rp 54.209 pada tahun 2023, kemudian kembali naik pada tahun 2024 menjadi Rp 60.807.
Pada tahun 2024, Kabupaten Mamuju menduduki peringkat ke-2 di antara kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Barat dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit, berada di bawah Kabupaten Mamuju Utara. Secara nasional, Kabupaten Mamuju berada di peringkat ke-207. Jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Mamuju menunjukkan tren positif, meskipun sempat mengalami penurunan pada tahun 2019 dan 2023.
(Baca: Angka Partisipasi Kasar Periode 2013-2024)
Berikut perbandingan pengeluaran perawatan kulit di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Barat pada tahun 2024: Kabupaten Mamuju Utara mencatatkan Rp 65.360 dengan penurunan -11 persen. Kabupaten Mamasa Rp 55.494 dengan penurunan -13.9 persen. Kabupaten Mamuju Tengah Rp 55.191 dengan penurunan -7.9 persen. Kabupaten Majene Rp 48.353 dengan pertumbuhan 11.5 persen, dan Kabupaten Polewali Mandar Rp 43.757 dengan penurunan -3.3 persen. Kabupaten Mamuju Utara tetap menduduki peringkat pertama dalam pengeluaran perawatan kulit di Sulawesi Barat, diikuti Kabupaten Mamuju pada urutan kedua.
Kabupaten Mamuju
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Mamuju mencapai Rp 716.334. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 36.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 525.574,53. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Mamuju menduduki peringkat pertama se-Sulawesi Barat untuk kategori pengeluaran bukan makanan, mengungguli kabupaten lainnya seperti Mamuju Utara dan Mamuju Tengah.
Kabupaten Mamuju Utara
Kabupaten Mamuju Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp 1.361.781 pada tahun 2024. Meskipun masih memimpin di Sulawesi Barat dalam kategori ini, terjadi sedikit penurunan turun 2.2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1.392.173. Penurunan ini menempatkan Kabupaten Mamuju Utara pada posisi yang perlu diperhatikan dalam konteks pertumbuhan ekonomi regional.
Kabupaten Mamuju Tengah
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Mamuju Tengah mencapai Rp 606.551 pada tahun 2024. Terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 13.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 535.033,28. Pertumbuhan ini menempatkan Kabupaten Mamuju Tengah pada peringkat kedua di Sulawesi Barat dalam kategori pengeluaran makanan, menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar.
Kabupaten Polewali Mandar
Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan performa yang menarik dalam hal pengeluaran untuk makanan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 588.560, pertumbuhan sebesar 18.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 497.180,37. Dengan pertumbuhan ini, Kabupaten Polewali Mandar menduduki peringkat ketiga se-Sulawesi Barat, menunjukkan peningkatan daya beli masyarakat dan prioritas pada pemenuhan kebutuhan pangan.