Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Aceh Barat Daya, pada 2024 mencapai Rp5,37 juta. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp4,96 juta .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2021 pasca covid tercatat mencapai 2,88%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Maluku Tenggara Barat | 2024)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 155 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp33.721 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 394.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Di urutan pertama yakni sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2024 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp1,67 jutajuta. Nominal ini tumbuh 3,69%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 3,58% menjadi Rp939,85 ribujuta kemudian urutan ketiga diikuti oleh sektor konstruksi dengan PDRB Rp785,6 ribujuta (1,45%).
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di Papua Barat Daya 2018 - 2024)
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp334,38 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 7,36% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp304,02 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Aceh Barat Daya pada 2024
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Aceh Barat Daya ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 27,85%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor konstruksi, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, dan sektor transportasi dan pergudangan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.