Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya demi memulihkan ketersediaan stok dan menstabilkan harga di dalam negeri.
Namun, keputusan Presiden tersebut nampaknya direspons secara negatif oleh para investor di Bursa Efek Indonesia dengan melepas saham-saham emiten sawit.
Penurunan terbesar dialami Bakrie Sumatra Plantations yang harga sahamnya melemah 9,38% ke level Rp116 per saham pada penutupan perdagangan Rabu (27/4/2022), dibanding penutupan akhir pekan sebelumnya (22/4/2022) ketika Jokowi pertama kali mengumumkan rencana pelarangan ekspor.
Dalam periode yang sama, saham Sampoerna Agro (SGRO) merosot 7,47% menjadi Rp2.230 per saham, dikuti Gozco Plantations (GZCO) yang turun 5,83% ke posisi Rp194 per saham.
Setelahnya ada Austindo Nusantara (ANJT) yang turun 3,92% ke Rp980 per saham, dan Dharma Satya (DSNG) turun 3,88% ke Rp620 per saham.
Kemudian Sawit Sumbermas (SSMS) turun 3,13% ke Rp1.085, Pradiksi Gunatama (PGUN) melemah 2,72% ke Rp715, dan Cisadane Sawit (CSRA) turun 2,67% ke Rp730 per saham.
Sementara itu SMART (SMAR) melemah sebanyak 2,54% menjadi Rp4.610, dan Eagle High (BWPT) turun 2,50% menjadi Rp78 per saham.
(Baca: Dilarang Ekspor, Ini 10 Perusahaan Pemilik Kebun Sawit Terluas di RI)