PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih sekitar Rp2,4 triliun pada 2022.
Angka itu naik 116% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), sekaligus menjadi rekor tertinggi baru seperti terlihat pada grafik.
Tahun ini AKRA juga menjadi pendatang baru di indeks LQ45 periode Februari-Juli 2023. LQ45 adalah daftar 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.
AKRA adalah perusahaan yang bergerak di bidang impor dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) sejak 2005.
Kemudian sejak 2010 AKRA menjadi penyalur BBM bersubsidi atas kerja sama dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
AKRA juga merambah bisnis manufaktur, perdagangan bahan kimia dasar, oli mesin, serta mengelola kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Pada 2022 pendapatan AKRA naik 85% (yoy) menjadi Rp47,54 triliun. Mayoritasnya berasal dari segmen perdagangan dan distribusi senilai Rp44,70 triliun.
"Kontribusi signifikan juga tercatat dalam bisnis kawasan industri kami, di mana pendapatan didukung oleh penjualan tanah dan sewa," kata Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo dalam siaran persnya, Rabu (22/3/2023).
Sepanjang 2022 pendapatan AKRA dari segmen kawasan industri JIIPE mencapai Rp1,15 triliun, terutama ditopang penjualan lahan pabrik seluas 44,5 hektare.
"JIIPE menjadi destinasi bagi beragam industri, termasuk kendaraan listrik, baterai, kimia, dan industri berat lain terkait smelter tembaga dan pengolahan logam mulia yang sedang dibangun di kawasan kami," kata Haryanto.
"Dengan semakin banyaknya industri yang membangun pabrik, kami siap mencetak pendapatan yang stabil dan terus berkembang di tahun-tahun mendatang," lanjutnya.
(Baca: Harga BBM Naik, Jumlah Penduduk Miskin Bertambah)