Penguatan nilai tukar rupiah dan terkoreksinya harga saham di bursa pada Kamis, 7 Oktober 2021 dimanfaatkan investor di pasar surat utang domestik. Mereka melepas sebagian investasinya di surat utang pemerintah untuk merealisasikan keuntungan.
Di sisi lain, para investor mengalihkan portofolio mereka ke obligasi korporasi. Hal tersebut membuat obligasi pemerintah turun, sedangkan korporasi meningkat.
Berdasarkan laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup di level 327,5997 pada perdagangan hari ini. Angka tersebut turun 0,2537 poin (0,08%) dari penutupan sehari sebelumnya yang berada di level 327,8534.
Rinciannya, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) ditutup turun 0,1183 poin (0,0982%) ke level 120,31. Sementara, Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Effective Yield) naik 0,0119 poin (0,2%) menjadi 5,9193.
Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) ditutup turun 0,2668 poin (0,08%) ke posisi 321,18. Sementara, Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) naik 0,0006 poin (0%) ke posisi 359,59.
Adapun, transaksi nilai tukar rupiah di pasar spot hari ini ditutup menguat Rp 36/US$ (0,25%) ke level Rp 14.216,5/US$. Sedangkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun lima poin (0,09%) ke level 6.411,74.
(Baca: Indeks Obligasi Komposit Ditutup Naik 0,02% ke Level 327,8534 (Rabu, 6 Oktober 2021))