Meski tren penggunaan ponsel dan internet kian populer, saham telekomunikasi LQ45 kompak melemah pada 2022.
LQ45 adalah indeks berisi 45 emiten yang dipilih Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan kriteria tertentu, seperti memiliki kapitalisasi pasar terbesar serta likuiditas tertinggi.
Di tahun ini ada empat emiten sektor telekomunikasi yang masuk ke indeks LQ45, yaitu:
- PT Sarana Menara Nusantara (TOWR)
- PT Telkom Indonesia (TLKM)
- PT Tower Bersama Infrastructur (TBIG)
- PT XL Axiata (EXCL)
Selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 harga saham TOWR turun 5,29% (year-to-date/ytd), diiringi TLKM yang melemah 8,85% (ytd).
Penurunan lebih dalam terjadi pada TBIG yang sahamnya melemah 23,61% (ytd) serta EXCL yang anjlok 32,59% (ytd).
Adapun selama periode 3 Januari-27 Desember 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 2,62% (ytd).
Tahun ini IHSG mencetak rekor karena naik hingga menembus level psikologis 7.000 pada Maret 2022. IHSG kemudian sempat jatuh cukup dalam ke kisaran level 6.500 pada pertengahan Mei, namun trennya kembali menguat sampai penghujung Desember.
(Baca: Kepemilikan Ponsel di Indonesia Melonjak 68% dalam 1 Dekade Terakhir)