PT Bumi Resources Tbk mencatat pendapatan sebesar US$1,38 miliar pada kuartal I 2022. Pendapatan perusahaan batu bara terbesar di Indonesia ini meningkat 32,6% (year-on-year/yoy) dari US$1,04 miliar pada kuartal I 2021.
Produksi Bumi Resources berkurang 16% (yoy) menjadi 16,3 juta ton pada kuartal I 2022. Meski produksi turun, harga rata-rata batu bara yang tumbuh 59% (yoy) berhasil mendorong peningkatan pendapatan.
Pendapatan yang meningkat pun membuat emiten berkode BUMI ini membalik rugi bersih US$11,7 juta pada kuartal I 2021 menjadi laba bersih US$43,3 juta pada kuartal I 2022.
BUMI memproyeksikan produksi batu bara tahun ini dapat mencapai 87 juta ton. Ini terdiri dari produksi tambang Kaltim Prima Coal (KPC) yang sebesar 55 juta-57 juta ton dan Arutmin sebesar 26 juta-29 juta ton.
Harga jual rata-rata untuk batu bara produksi KPC diproyeksikan sebesar US$120-150 per ton. Sementara, harga rata-rata Arutmin sebesar US$80-100 per ton.
(Baca Juga: Ini Emiten Batu Bara dengan Produksi Terbesar di Indonesia)