Bank-bank berlaba dan beraset besar di Indonesia telah merampungkan laporan keuangannya untuk periode kuartal I 2025.
Deretan bank raksasa tersebut di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk/BNI, dan PT Bank Central Asia Tbk/BCA.
Dari jajaran bank tersebut, laba bersih terbesar dikantongi oleh BCA, sedangkan yang terkecil adalah BNI. Sementara hanya BRI yang mengalami penurunan laba pada kuartal awal ini.
Berikut rangkumannya, diambil dari laporan keuangan masing-masing perusahaan yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Merujuk laporan keuangan perusahaan, laba bersih emiten berkode BBCA ini mencapai Rp14,15 triliun pada kuartal I 2025. Angkanya naik 9,8% (year-on-year/yoy) dari kuartal I 2024 yang sebesar Rp12,88 triliun.
Kenaikan laba seiring dengan meningkatnya pendapatan bunga dan syariah bersih hingga 6,8% (yoy) menjadi Rp21,12 triliun pada kuartal I 2025.
Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja, pertumbuhan laba BCA didorong oleh kredit yang naik 12,6% (yoy) menjadi Rp941 triliun. Adapun kenaikan kredit ditopang oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor.
Laba bersih BRI tercatat sebesar Rp13,67 triliun pada kuartal I 2025.
Sayangnya, angka itu turun signifikan hingga 13,92% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp15,88 triliun pada kuartal I 2024.
Sejurus itu, penurunan terjadi pada pendapatan bunga dan syariah bersih. Tercatat, pada kuartal I 2025 sebesar Rp35,85 triliun, turun 1,76% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp36,49 triliun.
Bank Mandiri melaporkan, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar Rp13,19 triliun pada kuartal I 2025.
Angka itu naik 3,89% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) Rp12,7 triliun pada kuartal I 2024.
Sejurus itu, pendapatan bunga dan syariah bersih tercatat sebesar Rp25,5 triliun pada kuartal I 2025, naik 5,45% (yoy) dari kuartal I 2024 sebesar Rp24,18 triliun.
Kenaikan-kenaikan itu beriringan dengan meningkatnya beban bunga dan syariah sebesar 24,42%, semula Rp11,34 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp14,12 triliun pada kuartal I 2025.
Melansir Katadata, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan menjelaskan, kinerja itu tak lepas dari penyaluran kredit hingga Maret 2025 mencapai Rp1.672 triliun atau naik 16,5% secara tahunan. Penyaluran kredit ini didorong oleh segmen wholesale maupun retail.
Bank berinisial BBNI di pasar modal ini mengantongi laba bersih Rp5,38 triliun pada kuartal I 2025. Laba tersebut naik sekitar 1% dibanding kuartal I tahun sebelumnya (yoy).
Peningkatan laba BNI salah satunya ditopang pendapatan bunga bersih yang naik 4,7% (yoy) menjadi Rp9,83 triliun pada kuartal I 2025.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, kinerja positif ini menunjukkan ketahanan BNI dalam mengelola likuiditas dengan menyeimbangkan pertumbuhan dan mitigasi risiko.
"Pencapaian kinerja keuangan BNI pada kuartal I 2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/4/2025).
(Baca juga: Adu Laba 5 Bank Kakap Indonesia pada 2024)