Sejumlah bank-bank beraset besar di Indonesia, bisa disebut sebagai bank kakap, telah mengeluarkan laporan keuangan pada 2024.
Lima bank kakap itu di antaranya, Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, dan BTN. Kelima bank yang mayoritas dari BUMN ini mengantongi cuan di atas Rp1 triliun.
Dari jajaran bank tersebut, laba bersih terbesar dikantongi oleh BRI, sedangkan yang terkecil adalah BTN. Berikut rangkumannya:
Laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan, laba bersih bank BUMN itu mencapai Rp60,15 triliun pada 2024.
Keuntungan tersebut hanya naik 0,09% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang sebesar Rp60,09 triliun pada 2023.
Lain halnya dengan pendapatan bunga dan syariah yang naik hingga 9,96% (yoy). Dari Rp181,21 triliun pada 2023 menjadi Rp199,26 triliun pada 2024.
Namun, beban bunga emiten bersandi BBRI ini mencapai Rp56,2 triliun pada 2024, naik dari 2023 yang sebesar Rp42,65 triliun. Sedangkan beban syariah sebesar Rp1 triliun pada 2024, turun dari 2023 yang mencatatkan Rp1,15 triliun.
Atas beban itu, maka pendapatan bunga dan syariah secara neto mencapai Rp142,05 triliun pada 2024, naik 3,38% dari 2023 yang sebesar Rp137,4 triliun.
PT Bank Mandiri Tbk melaporkan, bank ini mengantongi laba periode berjalan yang diatribuskan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp55,78 triliun pada 2024.
Angka tersebut naik 1,31% dari periode yang sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp55,06 triliun pada 2023.
Emiten berkode BMRI ini mencetak pendapatan bunga dan syariah bersih hingga Rp104,27 triliun pada 2024. Pendapatan ini naik hingga 6,39% (yoy) dari sebelumnya Rp98 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp54,83 triliun sepanjang 2024.
Merujuk laporan keuangan perseroan, angka itu tumbuh 12,74% dari periode yang sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp48,63 triliun pada 2023.
Pendapatan bunga dan syariah bersih tercatat sebesar Rp82,26 triliun pada 2024, meningkat 9,77% (yoy) dari periode 2023 yang sebesar Rp74,93 triliun.
Laporan kinerja PT Bank Negara Indonesia (BNI) menunjukkan, laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp21,46 triliun pada 2024.
Laba bersih yang dikantongi tersebut naik sebesar 2,65% dari periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp20,9 triliun pada 2023.
Pendapatan bunga bersih emiten berkode BBNI ini mencapai Rp40,48 triliun pada 2024. Namun, angkanya turun 1,92% (yoy) dari sebelumnya Rp41,27 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk mengungkapkan, bank pelat merah ini mendapat laba tahun berjalan sebesar Rp3 triliun sepanjang 2024.
Sayangnya perolehan tersebut turun 14,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp3,5 triliun pada 2023.
Pendapatan bunga dan bagi hasil emiten berkode BBTN ini justru naik sebesar 3,03% (yoy), dari Rp24,72 triliun pada 2023 menjadi Rp25,47 triliun pada 2024.
Namun, beban bunga juga membengkak 21,9% secara tahunan menjadi Rp17,84 triliun. Akibatnya, pendapatan bunga bersih dan bagi hasil menjadi Rp11,49 triliun, ambrol 14,42% (yoy) dari 2023 yang sebesar Rp13,43 triiun.
(Baca juga: Harga Saham Bank BUMN Melemah Setahun Terakhir (10 Februari 2025))