PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan pendapatan bunga dan bagi hasil neto senilai Rp3,78 triliun pada kuartal I 2025.
Perolehan tersebut meningkat 18,2% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
Kenaikan pendapatan ini diiringi naiknya laba bersih BTN sebesar 5,1% (yoy) menjadi Rp903,71 miliar.
(Baca: Kredit Macet Perbankan Turun Akhir 2024, Rekor Terendah Baru)
Menurut Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, pertumbuhan laba tersebut salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit.
Pada kuartal I 2025 penyaluran kredit dan pembiayaan BTN naik 5,5% (yoy) menjadi Rp363,11 triliun, didorong kredit pemilikan rumah (KPR) baik subsidi maupun non-subsidi.
Nilai penyaluran KPR subsidi BTN tumbuh 7,6% (yoy) menjadi Rp179,70 triliun pada kuartal I 2025. Kemudian KPR non-subsidi BTN tumbuh 8,1% (yoy) menjadi Rp106,80 triliun.
Ada pula kenaikan penyaluran di segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Ringan (KRING), dengan total penyaluran mencapai Rp16,4 triliun, tumbuh 9,5% (yoy).
"BTN tetap menjalankan strateginya secara konsisten di tengah persaingan likuiditas dan biaya dana yang masih mahal, sehingga perseroan mampu mencetak kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2025," kata Nixon dalam siaran pers, Kamis (24/4/2025).
(Baca: Kredit Macet UMKM Nasional Berkurang Akhir 2024)