Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor harga penutupan tertinggi baru hari ini. Pada akhir perdagangan Rabu (14/8/2024) indeks ditutup naik 1,08% ke level 7.436,04.
Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG dan bursa regional Asia cenderung bergerak menguat mengikuti tren positif bursa Amerika Serikat (AS), seiring dengan perilisan data inflasi produsen AS yang lebih rendah dari perkiraan.
"Pelaku pasar merespons rilis data tersebut yang mengindikasikan pertumbuhan produsen AS mengalami perlambatan, sehingga ini akan menjadi pertimbangan The Fed dalam kebijakan moneternya," demikian dikutip dari kajian Pilarmas Investindo Sekuritas, dilansir Katadata.co.id, Rabu (14/8/2024).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, 10 dari 11 sektor saham menguat hari ini. Sektor barang konsumen primer memimpin dengan kenaikan 3,42%, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang baku yang masing-masing naik 1,51% dan 1,27%.
Sementara hanya ada satu sektor yang melemah hari ini, yaitu sektor properti yang turun 0,25%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,1 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 17,6 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp10,96 triliun.
Sebanyak 333 saham ditutup menguat hari ini, lalu 241 saham melemah, dan 220 saham stagnan.
Emiten top gainers hari ini adalah WIKA yang terbang 18,80%, diikuti RICY dan VKTR yang masing-masing naik 17,72% dan 13,93%.
Di sisi lain, emiten berkode HALO menjadi top loser setelah terkontraksi 6,67%, disusul INET dan APLN yang masing-masing turun 6,58% dan 5,31%.
Adapun bursa saham Asia sore ini ditutup variatif. Indeks Nikkei menguat 0,58% ke 36.442, Indeks Hang Seng melemah 0,35% ke 17.113, indeks Shanghai melemah 0,60% ke 2.850, dan indeks Strait Times menguat 0,85% ke 3.286.
(Baca: Jelang Rilis Data Inflasi AS, IHSG Ditutup Menguat 0,81% (Selasa, 13 Agustus 2024))